Batu Cetak Beton (BATAKO)
Bahan
teknik adalah bahan-bahan yang digunakan pada struktur bangunan, bahan yang
digunakan untuk bangunan terdiri dari bahan-bahan atap, dinding dan lantai,
bahan-bahan ini banyak dijumpai pada berbagai kayu dan logam serta batu, bata, batako,
dan beton.Salah satu bahan bangunan dalam pembuatan dinding dan lantai adalah batako yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi pasir, semen dan air.
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata dan difokuskan sebagai konstruksi-konstruksi dinding bangunan non struktural.
1. Bentuk Dan Pengertian Batako
Bentuk dan pengertian dari batako itu sendiri adalah
sebagai berikut :
1.
Batu cetak yang
berlubang (hollow block), Batako berlubang memiliki sifat penghantar panas
yang lebih baik dari batako padat dengan menggunakan bahan dan ketebalan yang
sama. Batako berlubang memiliki beberapa keunggulan dari batu bata, beratnya
hanya 1/3 dari batu bata dengan jumlah yang sama dan dapat disusun empat kali
lebih cepat dan lebih kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan
batu bata. Di samping itu keunggulan lain batako berlubang adalah kedap panas
dan suara.
2. Batu cetak yang tidak berlubang (solid block)
3. Serta mempunyai ukuran yang bervariasi.
4. Supribadi menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu
cetak yang terbuat dari campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan
campuran semen, kapur, pasir dan ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat)
dicetak menjadi balok-balok dengan ukuran tertentu”.
5. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
(1982) pasal 6, “Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara
dalam kondisi lembab”.
6. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block)
atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen
Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya
(additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan
sebagai bahan untuk pasangan dinding”.
7. Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ”
Batu-batuan yang tidak dibakar, dikenal dengan nama batako (bata yang dibuat
secara pemadatan dari trass, kapur, air)”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan tentang pengertian batako adalah salah satu bahan bangunan yang
berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang
berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan
dengan abu ampas tebu sebagai bahan pengisi antara campuran tersebut atau bahan
tambah lainnya (additive).
Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding, Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
Kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding, Berdasarkan SNI 03-0349-1989 tentang bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan air maksimum adalah 25%.
2.
Macam-macam Batako Berdasarkan Bahan Bakunya serta
klasifikasinya.
Ø
Batako merupakan batu
cetak yang tidak dibakar, berdasarkan bahan bakunya
batako dibedakan menjadi tiga, yaitu:
batako dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Batako tras/putih, Batako putih terbuat dari
campuran trass, batu kapur, dan air, sehingga sering juga disebut batu cetak
kapur trass. Trass merupakan jenis tanah yang berasal dari lapukan batu-batu
yang berasal dari gunung berapi, warnanya ada yang putih dan ada juga yang
putih kecokelatan. Ukuran batako trass yang biasa beredar di pasaran
memiliki panjang 20 cm–30 cm, tebal 8 cm–10 cm, dan tinggi 14 cm–18 cm.
- Batako semen, dibuat dari campuran semen dan pasir. Ukuran dan model lebih beragam dibandingkan dengan batako putih. Batako ini biasanya menggunakan dua lubang atau tiga lubang disisinya untuk diisi oleh adukan pengikat. Nama lain dari batako semen adalah batako pres, yang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pres mesin dan pres tangan. Secara kasat mata, perbedaan pres mesin dan tangan dapat dilihat pada kepadatan permukaan batakonya. Di pasaran ukuran batako semen yang biasa ditemui memiliki panjang 36 cm–40 cm, tinggi 18 cm–20 cm dan tebal 8 cm–10 cm.
3. Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir
kuarsa, kapur, semen dan bahan lain yang dikategorikan sebagai bahan-bahan
untuk beton ringan. Berat jenis sebesar 1850 kg/m3 dapat dianggap sebagai
batasan atas dari beton ringan yang sebenarnya, meskipun nilai ini
kadang-kadang melebihi. Dimensinya yang lebih besar dari bata konvensional
yaitu 60 cm x 20cm dengan ketebalan 7 hingga 10 cm menjadikan pekerjaan dinding
lebih cepat selesai dibandingkan bata konvensional.
Ø Berdasarkan PUBI 1982, sesuai dengan pemakaiannya batako
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
- Batako dengan mutu A1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari cuaca luar.
- Batako dengan mutu A2, adalah batako yang hanya digunakan untuk hal-hal seperti dalam jenis A1, tetapi hanya permukaan konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester.
- Batako dengan mutu B1, adalah batako yang digunakan untuk konstruksi yang memikul beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindungi dari cuaca luar ( untuk konsruksi di bawah atap).
- Batako dengan mutu B2, adalah batako untuk konstruksi yang memikul beban dan dapat digunakan untuk konstruksi yang tidak terlindungi.
3.
Proses Pembuatan Batako
Beikut ini
uraian tentang cara membuat batako, Saat ini beton sangat umum dan telah
dibuktikan oleh waktu sebagai bahan dinding yang tahan gempa. Beton dapat
diproduksi dengan tangan dan mesin. Penggunaan khusus beton ditentukan oleh
ukuran dan mutunya. Salah satu jenis beton yang cukup familiar dikalangan
masyarakat adalah batako. Batako mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan
total yang lebih baik dari pada beton padat. Jika dibandingkan dengan batu
bata, batako memiliki keuntungan tertentu seperti, beratnya hanya 1/3 dari batu
bata untuk jumlah yang sama. Batako dapat disusun 4 kali lebih cepat dan cukup
kuat untuk semua penggunaan yang biasanya menggunakan batu bata. Dinding yang
dibuat dari batako mempunyai keunggulan dalam hal meredam panas dan suara.
Semakin banyak produksi beton semakin ramah lingkungan dari pada produksi bata
tanah liat karena tidak harus dibakar.
Ø Bahan –
bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :
- Semen
- Air
- Kerikil kasar
- Pasir (ukuran halus
sampai 5 mm)
Bahan baku yang
terdiri dari pasir, semen dan air harus memiliki perbandingan 75 : 20 : 5. Perbandingan
komposisi bahan baku ini adalah sesuai dengan Pedoman Teknis yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986.
Ø Peralatan
yang diperlukan :
- Cetakan batako
- Ayakan pasir
- Kotak adukan
- Sendok semen
- Sekop
- Cangkul
- Ember dan ember penyiram
- Plastik (untuk
menjaga kelembaban)
Ø Persiapan :
Siapkan
perkakas,peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan ayakan pasir 1 cm2ntuk
memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak lagi dengan ayakan yang lebih kecil
untuk mendapatkan pasir halus. Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan
lumpur.
Ø Mengaduk
Beton :
Kali ini
akan dibahas mengaduk beton dengn tangan, jangan lupa siapkan sarung tangan
plastik. Langkah-langkah mengaduk beton dengan tangan adalah sebagai berikut :
·
Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10
cm di kotak adukan
·
Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara
bersama-sama sampai warna keduanya tercampur.
·
Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang
seperti cekungan di tengah;
·
Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai
terbentuk pasta yang merata.
·
Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam
takaran yang sesuai kerikil dan aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara
merata;
·
Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan
bentuk seperti bola kecil. Jika bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit
basah, adukan siap untuk dicetak.
Untuk
perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu baik + 2 bagian pasir
sungai yang bersih + 3 bagian kerikil + Air secukupnya.
Ø Langkah selanjutnya
adalah siapkan alat cetakan.
1. Masukkan
adukan beton kedalam ember
2. Tempatkan
bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah atap atau tempat teduh
lainnya)
3. Beri oli
dibawah cetakan
4. Tuang adukan
beton kedalam cetakan
5. Letakkan
alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan
6. Tekan alat
tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya” menyentuh lantai pada ke dua sisi
7. Injak dengan
kaki ke atas “kaki” alat tekan cetakan, tekan cetakan, ambil pegangan bagian
bawah cetakan, perlahan – lahan angkat bagian atas cetakan
8. Letakkan
bagian bawah cetakan ke tanah secara perlahan
9. Keluarkan
peralatan tekan dari bagian bawah cetakan; pisahkan ke samping
10. Perlahan-lahan
angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan tempatkan di samping batako yang baru
jadi
11. Biarkan
batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari langsung
12. Setelah 1
hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing selama seminggu
13. Bersihkan
cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan batako berikutnya siap
dicetak.
4.
Keuntungan Dan Kerugian Dalam Pemakaian Batako
Ada
beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan batako. Keuntungan yang
diperoleh dalam penggunaan batako adalah:
·
Tiap m2 pasangan
tembok, membutuhkan lebih sedikit batako jika dibandingkan dengan menggunakan
batu bata, berarti secara kuantitatif terdapat suatu pengurangan.
·
Pembuatan mudah dan dapat
dibuat secara sama.
·
Ukurannya besar, sehingga
waktu dan ongkos juga lebih hemat.
·
Khusus jenis yang berlubang
dapat befungsi sebagai isolasi udara.
·
Apabila pekerjaan rapi,
tidak perlu diplester.
·
Lebih mudah dipotong untuk
sambungan tertentu yang membutuhkan potongan.
·
Sebelum pemakaian tidak
perlu direndam air.
Sedangkan kerugian pemakaian
batako adalah sebagai berikut :
·
Karena proses pengerasannya
membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3 minggu), maka butuh waktu yang lama untuk
membuatnya sebelum memakainya.
·
Bila diinginkan lebih cepat
mengeras perlu ditambah dengan semen, sehingga menambah biaya pembuatan.
·
Mengingat ukurannya cukup
besar, dan proses pengarasannya cukup lama mengakibatkan pada saat pengangkutan
banyak terjadi batako pecah.
5. Syarat-Syarat Fisis Batako(menurut
SNI)
Menurut SNI 03-0349-1989. Syarat-syarat
fisis batako adalah sebagai berikut;
Table 2.1 Syarat-syarat fisis batako
Syarat fisis
|
Satuan
|
Tingkat mutu bata beton
pejal
|
|||
kelas
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
kuat tekan bruto rata-rata
min
|
kg/cm2
|
100
|
70
|
40
|
25
|
kuat tekan bruto
masing-masing
|
kg/cm2
|
90
|
65
|
35
|
21
|
benda uji minimal
|
|||||
penyerapan air rata-rata
min
|
%
|
25
|
35
|
-
|
-
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar