Senin, 31 Agustus 2015

Macam-macam Alat Sambung Besi Baja

Macam-macam Alat Sambung Besi Baja

Fungsi / Tujuan Sambungan Baja Suatu konstruksi bangunan baja adalah tersusun atas batang batang baja yang digabung membentuk satu kesatuan bentuk konstruksi dengan menggunakan berbagai macam teknik sambungan.
alat sambung besi baja
Macam-macam Alat Sambung Besi Baja

Jasa konstruksi baja
Jasa Konstruksi Baja Putra Jaya

jasa konstruksi putra jaya (7)
Jasa Konstruksi Baja Putra Jaya

jasa konstruksi putra jaya (12)
Jasa Konstruksi Baja Putra Jaya
Adapun fungsi / tujuan sambungan baja antara lain :
1.Untuk menggabungkan beberapa batang baja membentuk kesatuan konstruksi sesuai kebutuhan.
2.Untuk mendapatkan ukuran baja sesuai kebutuhan (panjang, lebar,tebal, dan sebagainya).
3.Untuk memudahkan dalam penyetelan konstruksi baja di lapangan.
4.Untuk memudahkan penggantian bila suatu bagian / batang konstruksi mengalami rusak.
5.Untuk memberikan kemungkinan adanya bagian / bat
ang konstruksi yang dapat bergerak missal peristiwa muai susut baja akibat perubahan suhu

Macam-macam Alat Sambung Besi Baja
  1. Paku Keling
    Paku Keling
    Paku Keling
Paku keling adalah suatu alat sambung konstruksi baja yang terbuat dari
batang baja berpenampang bulat





  1. Baut
baut sebagai alat sambung baja
baut sebagai alat sambung baja
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut (umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun sambungan sementara yang dapat dibongkar/dilepas kembali. Bentuk uliran batang baut untuk baja bangunan pada umumnya ulir segi tiga (ulir tajam) sesuai fungsinya yaitu sebagai baut pengikat. Sedangkan bentuk ulir segi empat (ulir tumpul) umumnya untuk baut-baut penggerak atau pemindah tenaga misalnya dongkrak atau alat-alat permesinan yang lain.
Baut untuk konstruksi baja bangunan dibedakan 2 jenis :
  • Baut Hitam. Yaitu baut dari baja lunak ( St-34 ) banyak dipakai untuk konstruksi ringan / sedang misalnya bangunan gedung, diameter lubang dan diameter batang baut memiliki kelonggaran 1 mm.
  • Baut Pass. Yaitu baut dari baja mutu tinggi (‡St-42 ) dipakai untuk konstruksi berat atau beban bertukar seperti jembatan jalan raya, diameter lubang dan diameter batang baut relatif pass yaitu kelonggaran £0,1 mm. Macam-macam ukuran diameter baut untuk konstruksi baja antara lain ̆7/16” ( d = 11,11 mm ) ̆1/2” ( d = 12,70 mm ) ̆5/8” ( d = 15,87 mm ) ̆3/4” ( d = 19,05 mm ) ̆7/8” ( d = 22,22 mm ) ̆1” ( d = 25,40 mm ) ̆11/8” ( d = 28,57 mm ) ̆11/4” ( d = 31,75 mm )
Bentuk baut untuk baja bangunan yang umum dipakai adalah dengan bentuk kepala/mur segi enam sebagai berikut : 0.7d 2dKepala baut Batang baut Ringd Mur Uliran/dratd Keterangan : Ring pada pemasangan baut-mur berfungsi agar bila mur dikencangkan dengan keras tidak mudah dol/londot. Keuntungan sambungan menggunakan baut antara lain :
1) Lebih mudah dalam pemasangan/penyetelan konstruksi di lapangan.
2) Konstruksi sambungan dapat dibongkar-pasang.
3) Dapat dipakai untuk menyambung dengan jumlah tebal baja > 4d ( tidak seperti paku keling dibatasi maksimum 4d ).
4) Dengan menggunakan jenis Baut Pass maka dapat digunakan untuk konstruksi berat /jembatan.

3. Las.
Menyambung baja dengan las adalah menyambung dengan cara memanaskan baja hingga mencapai suhu lumer (meleleh) dengan ataupun tanpa bahan pengisi, yang kemudian setelah dingin akan menyatu dengan baik. Untuk menyambung baja bangunan kita mengenal 2 jenis las yaitu :

  • Las Karbid ( Las OTOGEN ) Yaitu pengelasan yang menggunakan bahan pembakar dari gas oksigen (zat asam) dan gas acetylene (gas karbid). Dalam konstruksi baja las ini hanya untuk pekerjaan-pekerjaan ringan atau konstruksi sekunder, seperti ; pagar besi, teralis dan sebagainya
    las konstruksi baja
    las konstruksi baja
  • Las Listrik ( Las LUMER ) Yaitu pengelasan yang menggunakan energi listrik. Untuk pengelasannya diperlukan pesawat las yang dilengkapi dengan dua buah kabel, satu kabel dihubungkan dengan penjepit benda kerja dan satu kabel yang lain dihubungkan dengan tang penjepit batang las / elektrode las. Jika elektrode las tersebut didekatkan pada benda kerja maka terjadi kontak yang menimbulkan panas yang dapat melelehkan baja ,dan elektrode (batang las) tersebut juga ikut melebur ujungnya yang sekaligus menjadi pengisi pada celah sambungan las. Karena elektrode / batang las ikut melebur maka lama-lama habis dan harus diganti dengan elektrode yang lain. Dalam perdagangan elektrode / batang las terdapat berbagai ukuran diameter yaitu 21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7 mm. Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban konstruksi)) maka sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen, tetapi harus dikerjakan dengan las listrikdan harus ikerjakan oleh tenaga kerja ahli yang profesional.


Keuntungan Sambungan Las Listrik dibanding dengan Paku keling / Baut :
1) Pertemuan baja pada sambungan dapat melumer bersama elektrode las dan menyatu dengan lebih kokoh (lebih sempurna).
2) Konstruksi sambungan memiliki bentuk lebih rapi.
3) Konstruksi baja dengan sambungan las memiliki berat lebih ringan. Dengan las berat sambungan hanya berkisar 1 –1,5% dari berat konstruksi, sedang dengan paku keling / baut berkisar 2,5 –4% dari berat konstruksi.
4) Pengerjaan konstruksi relatif lebih cepat (tak perlu membuat lubang-lubang pk/baut, tak perlu memasang potongan baja siku / pelat penyambung, dan sebagainya ).
5) Luas penampang batang baja tetap utuh karena tidak dilubangi, sehingga kekuatannya utuh.

Kerugian / kelemahan sambungan las :
1) Kekuatan sambungan las sangat dipengaruhi oleh kualitas pengelasan. Jika pengelasannya baik maka keuatan sambungan akan baik, tetapi jika pengelasannya jelek/tidak sempurna maka kekuatan konstruksi juga tidak baik bahkan membahayakan dan dapat berakibat fatal. Salah satu sambungan las cacat lambat laun akan merembet rusaknya sambungan yang lain dan akhirnya bangunan dapat runtuh yang menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit bahkan juga korban jiwa. Oleh karena itu untuk konstruksi bangunan berat seperti jembatan jalan raya / kereta api di Indonesia tidak diijinkan menggunakan sambungan las.
2) Konstruksi sambungan tak dapat dibongkar-pasang.

Tidak ada komentar: