Jumat, 04 September 2015

Metoda Rasio Daya Dukung California(California Bearing Ration = CBR Method)


Metoda Rasio Daya Dukung California(California Bearing Ration = CBR Method)

Metoda ini mengkombinasikan percobaan pembebanan penetrasi di laboratorium atau di lapangan dengan rencana empiris(empirical design charts) tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai metoda perencanaan perkerasan lentur (fleksibel pavement) jalan raya dan lapangan terbang.tebal perkerasan di tentukan oleh nilai C.B.R.

Definisi

California Bearing Ration(CBR) merupakan sesuatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban standar(standard load) dan dinyatakan prsentasi.

C.B.R=PT

Ket:

  • PT = beban percobaan(test load)
  • PS = beban standar(standard load)


Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban lalu lintas

Beban standar yang dipakai untuk percobaan CBR
Penetrasi pluyer (in)
Beban standar (lb)
Penetrasi plunyer (mm)
Beban standar (kg)
Beban standar (kN)
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
3000
4500
5700
6900
7800
2,25
5,00
7,50
10,00
12,50
1370
2055
2630
3180
3600
13,50
20,00
25,50
31,00
35,00

Percobaan- percobaan CBR
  • Percobaan di laboratorium: 
  1. Bina Marga: PB – 0113 – 76 
  2. ASTM : D – 1883 – 73 
  3. AASHTO : T – 193 – 81 
a. Tujuan :
Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum.

b. Alat- alat yang digunakan:
Hampir sama dengan alat- alat percobaan pemadatan standar maupun modifikasi dengan spesifikasi seperti tabel berikut :

Spesifikasi percobaan CBR
Metoda
Jumlah pukulan
Jumlah lapisan
Berat palu (N)
D- 698 : 2 (tanah berbutir halus) (B)
              4 (tanah berbutir kasar) (D)
D- 1557 : 2 (tanah berbutir halus) (B)
               4 (tanah berbutir kasar) (D)
56
56
56
56
3
3
5
5
24,50
24,50
44,50
44,50


c. Cara melakukan percobaan.

Metoda yang digunakan dalam standar ASTM D -7 atau D – 1557 – 70. Diameter tabung = 6 inci = 5 cm dan tinggi = 5 sampai 7 inci = 12,50 cm.

Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya masuk kedalam tanah dengan kecepatan tetap = 1,25mm/menit dengan beban awal = 0,05 kN.

Pembebanan pada plunyer di amati pada penetrasi berturut-turut : 0,625 ;1,250 ;1,875 ;2,500 ;3,750 ;5000 ;6,250 dan 7,500mm.hasil pengamatan dapat diplot dalam kertas kurva.


d. Analisis perhitungan

Nilai CBR dihitung pada harga penetrasi 2,500 dan 5,000mm dengan beban standar = 13,50kN dan 20,00kN

Umumnya nilai CBR dengan penetrasi 2,500mm lebih besar dari penetrasi 5,000mm.

  • Percobaan dilapangan
CBR Asli

a. Tujuan:
Untuk mengntrol apakah kepadatan yang diperoleh sudah sesuai dengan yang diinginkan.

b. Alat- alat yan digunakan:
1. Truk dengan pembebanan
2. Piston penetrasi dari logam
3. Timbangan
4. Dongkrak hidrolis atau mekanik
5. Arloji beban dan arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya
6. rol meter, kunci dll

c. cara melakukan percobaan:
1. Dilapangan:

(a) Tanah digali sesuai lokasi kemudian dibuat deskripsisecara visual
(b) Tabung diletakkan di permukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk dengan dibantu dongkrak sebagai alat penekan.
(c) Contoh tanah diambil sebanyak 2 tabung.
(d) Contoh tanah dibersihkan dan ditutup rapat dan dibawa ke laboratorium.
(e) Satu conto langsung diuji dan yang lain direndam selama

2. Di laboratorium.
(a) Beban statis diletakan pada bagian atas tabung untuk mencegah pengembangan tanah dalam tabung.
(b) Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan.
(c) Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.

d. Analisis perhitungan .

Nilai CBR dihitung pada penetrasi = 0,10 inci dan 0,20 inci 

CBR lapangan.
a. Tujuan:
Untuk mendapatkan nilai CBR langsung di lokasi.

b. Alat- alat yang digunakan:
1. Piston penetrasi dari logam.
2. Cincin penguji dengan arloji pembacaan.
3. .Arloji pembacaan beban.
4. Mesin penetrasi.
5. beban truk.
6. CBR asli.

c. Cara melakukan prcobaan:
1. Benda uji didapat langsung pada tanah dasar.
2. Mula-mula diletakan beban statis untuk mencegah mengembangnya tanah dan kehilangan kadar air benda uji.
3. Piston dipasang dapa benda uji.
4. Arloji pembacaan beban dan arloji pembacaan penetrasi dibuat nol.
5. Pembebanan dimulai dengan teratur.
6. Pembaca pembebanan pada penetrasi dicatat.
7. hasil pemeriksaan di gambarkan dalam kertas kurva.

3. Jenis- jenis CBR.

1. CBR lapangan.
Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di lapangan, sesui dengan kondisi tanah dasar pada saat itu.
Memeriksa apakah kepadatan yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan.

2. CBR lapangn rendaman.
Digunakan untuk menentukan daya dukung tanah di daerah lapisan tanah dasarnya sudah tidak akan dipadatkan lagi, terletak didaerah yang badan jalannya sering terendam air pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau. Pemeriksaan dilakukan pada musim kemarau.

3. CBR laboratorium.
Dibagi 2 macam:
a. CBR laboratorium rendaman (soaked laboratory CBR/soaked design CBR).
b. CBR laboratorium tanpa rendaman (unsoaked laboratory/unsoaked design CBR).

Beberapa cara menaksir Dan menentukan nilai CBR.

1. Menaksir nilai CBR secara empiris.
Pada tanah dasar rencana yang merupakan tanah dasar galian yang cukup dalam pengmbilan contoh tanah sebanyak yang diperlukan untuk pemeriksaan CBR sukar diperoleh.

2. CBR rencana rendaman.

Tidak ada komentar: