Jumat, 04 September 2015

Penurunan Konsolidasi


Penurunan Konsolidasi



Bilamana suatu lapisan tanah lunak jenuh air yang mampu mampat (compressible) diberi penambahan tegangan, maka penurunan (settlement) akan terjadi dengan segera. Koefisien rembesan gambut adalah sangat kecil dibandingkan dengan koefisien rembesan pasir sehingga penambahan tekanan air pori yang disebabkan oleh pembebanan akan berkurang secara lambat laun dalam waktu yang sangat lama. Jadi untuk tanah gambut perubahan volume yang disebabkan oleh keluarnya air dari dalam pori (yaitu konsolidasi) akan terjadi sesudah penurunan segera. Penurunan konsolidasi tersebut biasanya jauh lebih besar dan lebih lambat serta lama dibandingkan dengan penurunan segera (Das, 1993 dan Bowls, 1997).

Dapat disimpulkan bahwa ada tiga tahapan pemampatan selama konsolidasi, yaitu:
 
Tahap I : Pemampatan awal (initial compression), yang pada umumnya adalah disebabkan oleh pembebanan awal (preloading).
Tahap II : Konsolidasi primer (primary consolidation), yaitu periode selama tekanan air pori secara lambat laun dipindahkan ke dalam tegangan efektif, sebagai akibat dari keluarnya air pori dari pori-pori tanah.
Tahap III : Konsolidasi sekunder (secondary consolidation), yang terjadi setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Pemampatan yang terjadi disini adalah disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat plastis dari butir-butir tanah.

Perbandingan nilai tekanan prakonsolidasi dengan tekanan efektif vertikal pada saat tanah diselidiki menghasilkan dua kondisi yang didasarkan pada sejarah geologinya yaitu:
1.      Terkonsolidasi secara normal (Normally Consolidated/NC), dimana tekanan efektif overburden saat ini adalah merupakan tekanan maksimum yang pernah dialami tanah tersebut.
2.      Terkonsolidasi lebih (Over Consolidated/OC), dimana tekanan efektif overburden saat ini lebih kecil dari tekanan prakonsolidasi yang pernah dialami tanah tersebut.

Tidak ada komentar: