Definisi Beton
Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan-ikat. Singkatnya dapat dikatakan pasta bahwa semen mengikat pasir dan bahan-bahan agreget lain (kerikil,basalt, dll). Sifat-sifat beton pada suhu tinggi di pengaruhi dalam batas tertentu oleh jenis agregat. Beton structural dapat digolongkan ke dalam tiga jenis agregat, antara lain:
· Karbonat. Meliputi batu kapur dan dolomite dan dimasukkan dalam satu golongan kedua zat ini mengalami perubahan susunan kimia pada suhu antara 1300F sampai 1800F.
· Silikat. Meliputi granit, kuarsit, batu pasir. “schist”, dan bahan lain yang mengandung silikat, tidak mengalami perubahan kimia pada suhu yang biasa dijumpai dalam kebakaran. Walaupun silikat mengalami perubahan volume yang tiba-tiba setelah inverse kuarsa terjadi pada suhu sekitar 1060F, beton yang beragregat silikat tidak menunjukan perubahan volume atau sifat fisika lain yang tiba-tiba.
· Berbobot ringan. Bisa diproduksi dengan mengekspansi batu karang, batu tulis tanah liat, dan karang yang diekspansi dipanasi sampai sekiyar 1900F sampai 2000F selama pembuatan. Pada suhu ini, agregat tersebut menjadi cair. Akibatnya, agregat berbobot ringan ini yang berada dekat permukaan beton yang mengalami uji kekealan standar mulai melunak setelah terbakar selama sekitar empat jam. Dalam praktek, pengaruh pelunakan ini umumnya kecil. Selain sifat sifat beton, aspek lain yang besar pengaruhnya terhadap pembentukan panas hidratasi adalah faktor-air-semen.
· Faktor air semen (F.A.S) adalah perbandingan antara berat air dan berat semen:
Berat air (kg/m3) = F.A.S x berat semen (l/m3)
· Bila spesi beton di tambah extra air, maka sebenarnya hanya pori-porinya yang bertambah banyak. Akibatnya beton lebih berpori-pori dan kekuatan serta masa pakainya berkurang. Pedoman untuk komposisi spesi beton yang dapat dipegang yaitu, semen:pasir:kerikil=1:2:3.Satuan perbandingan ini adalah volume.
a) Sifat Teknis Beton Non-Pasir, adalah kajian tentang pengertian, manfaat, dan sifat-sifat beton non-pasir, serta penerapannya baik pada struktur atau pada non struktur pekerjaan Teknik Sipil.
b) Bahan – bahan Penyusun Beton, adalah kajian tentang air sebagai bahan penyusun, fungsi dan kriterianya, Semen Portland, dan agregat, meliputi jenis, fungsi dan perannya, serta proses pembentukan beton.
c) Sifat Teknis Agregat, adalah kajian tentang agregat dan permasalahan nya, jenis dan macam-macamnya, sifat-sifat teknis, cara pembuatan serta fungsi dan perannya dalam pembentukan beton.
d) Pembuatan Agregat Beton Non-Pasir, adalah kajian dan pelaksanaan tentang metodologi pembuatan, gradasi, pengkondisian dan pengujian sifat teknis agregat untuk beton non-pasir.
e) Perancangan adukan Beton, adalah kajian dan pelaksanaan tentang Mix Design adukan beton berdasarkan coba-coba, SNI, ACI, dan ROAD NOTE No.4, sehingga kebutuhan bahan dapat dianalisis secara pasti.
f) Pengujian Beton Segar, adalah kajian dan pelaksanaan tentang proses pengadukan, pengujian beton dalam keadaan plastis, meliputi sifat teknis, kelecakan (Consistency), dan Slump Test.
g) Pembuatan Spesimen Beton Non-Pasir, adalah kajian dan pelaksanaan tentang pembuatan benda uji baik berupa kubus atau silinder Beton Non-Pasir, berdasarkan variasi adukan yang telah ditentukan, ketepatan dimensi, serta ketentuan kepadatannya.
h) Pengendalian Mutu Beton, adalah kajian dan pelaksanaan tentang pengendalian mutu beton, meliputi pengawasan, perawatan / Curing, Caping, kodefikasi, Evaluasi dan Rehabilitasi cacat yang terjadi.
i) Pengujian Spesimen Beton Non-Pasir, adalah kajian dan pelaksanaan tentang pengujian sifat teknis Beton Non-Pasir, meliputi dimensi, Berat Jenis, Volume Rongga, dan Kuat Tekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar